test

test dulu ya

FENOMENA RAMALAN DAN BUDAYA PAGANISME

Masih ingatkah anda dengan Paul si gurita? Dia menggegerkan seluruh du­nia setelah me­ramal semua pemenang per­tan­dingan Piala Dunia di Afrika Selatan, termasuk memprediksi keka­la­han Jerman dari Spanyol di ba­bak semifinal. Paul juga mempre­diksi Spanyol tampil sebagai jua­ra setelah di final me­na­kluk­kan...

TAHUN BARU MASEHI DAN DEKADENSI MORAL BANGSA

Meriahnya tahun baru berbanding lurus dengan meriahnya kemaksiatan di mana-mana. Ada yang berpesta dengan minuman keras, mengonsumsi obat-abatan terlarang, hingga melakukan pergaulan bebas di malam itu.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 29 Desember 2011

TAHUN BARU MASEHI DAN DEKADENSI MORAL BANGSA

Beberapa hari lagi, kita akan meninggalkan tahun 2011, lalu memasuki tahun baru 2012 masehi. Fenomena perpindahan tahun ini menjadi momen spesial bagi sebagian besar orang. Dari belahan bumi bagian barat sampai bagian timur, dari utara sampai selatan. Semuanya merayakan detik-detik datangnya tahun baru masehi. Tiupan terompet terdengar di mana-mana, petasan dan kembang api berhamburan menghiasi  langit, pesta musik bergemuruh di berbagai tempat. Acara televisi pun semarak dengan nuansa tahun baru. Semua orang berhura-hura dan bergembira ria sepuasnya.

Namun ada fenomena menyedihkan di tengah semaraknya tahun baru itu. Meriahnya tahun baru berbanding lurus dengan meriahnya kemaksiatan di mana-mana. Ada yang berpesta dengan minuman keras, mengonsumsi obat-abatan terlarang, hingga melakukan pergaulan bebas di malam itu. Hal ini adalah sebuah keprihatinan bagi masyarakat Indonesia sebagai negeri mayoritas Muslim. Sungguh bisa menjadi cermin buruk bagi negeri Muslim lainnya. Apalagi akhir-akhir ini kerusakan moral bangsa ini sudah sangat mengkhawatirkan.

Rabu, 21 Desember 2011

FENOMENA NATAL BERSAMA

Ketika Natal datang, ada fenomena unik di negeri ini. Lazimnya hari raya Natal hanya diperingati oleh kaum kristiani, sebagaimana hari raya Idul Fitri yang hanya dirayakan oleh umat Islam. Namun di Indonesia ada ritual aneh, yakni tradisi Natal bersama yang dihadiri oleh berbagai pemeluk agama. Bahkan sepertinya dari kalangan umat Islam yang paling sering mengikuti ritual memperingati hari lahirnya Yesus ini. Mereka biasanya adalah para pejabat tinggi Negara dan tokoh-tokoh agama tertentu.

Padahal jika seorang Muslim mengikuti perayaan Natal bersama menanggung konsekuensi besar. Karena ritual ini adalah termasuk kegiatan ibadah yang dilakukan umat Kristiani untuk merayakan kelahiran Tuhan mereka. Kaum Muslim yang memiliki keyakinan berbeda tentu sangat aneh jika ikut perayaan ini. Jika dibalik, apakah umat Kristiani bersedia jika shalat bersama orang-orang Islam di masjid. Mereka rukuk, sujud sebagaimana yang dilakukan umat Islam. Tentu saja tidak. Berikut ini contoh kasus perayaan natal bersama yang kerap kali terjadi di Indonesia.

Minggu, 20 November 2011

MR. JOHN; SANG ILMUWAN MASONIC (CERPEN)

Mr. John, salah seorang pengikut freemasonry di Prancis sedang berkumpul bersama kaum Mason lainnya di sebuah goa yang tersembunyi. Goa itu begitu gelap dan angker, hanya ada lampu-lampu tempel yang sayup-sayup memberikan penerangan. Mereka semuanya mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan penutup kepala di atasnya. Kaum Mason hadir di tempat ini untuk melakukan ritual Kabbalah, sebuah ritual paganisme yang lekat dengan tradisi sihir ala nenek moyang mereka.

Mr. John melatunkan syair-syair aneh ala kabbalah yang dipimpin oleh seorang rabbi. Di depannya ada sebuah patung anak sapi berwarna emas yang mereka puja-puja. Selama ribuan tahun, tradisi Kabbalah ini telah menjadi salah satu batu pondasi bagi setiap jenis upacara sihir. Para Rabbi yang mempelajari Kabbalah dipercayai memiliki kekuatan gaib yang besar. Ahli sejarah Yahudi, Theodore Reinach, mengatakan bahwa Kabbalah merupakan suatu racun teramat halus yang menyusupi dan memenuhi nadi agama Yahudi.

“Kita adalah kaum Yahudi Kabbalis. Kita adalah pemuja Lucifer (baca; iblis), sang pembawa sinar cahaya. Ajaran kita adalah tidak mempercayai adanya Tuhan. Karena Tuhan telah memperlakukan kita dengan tidak adil. Dia telah mengusir Lucifer dari surga!” Rabbi itu berceramah berapi-api di tengah kaumnya. Para pengikutnya pun mengelu-elukan sang Rabbi sambil melakukan puji-pujian khas kabbalah.

Jumat, 23 September 2011

AVENTURA (Bagian 2)

Arif dijebloskan ke dalam penjara karena tuduhan kasus narkoba. Dia difitnah, dunia kriminal Brazil memang kejam. Sudah dianiaya, barang-barangnya dirampok, dijebloskan dalam penjara pula. Sementara penjara di Brazil begitu panas, padat dan mengerikan. Penjara itu bernama Carandiru Prison. Baru saja dia masuk, semua penghuni penjara berteriak bersahut-sahutan sambil memukul-mukul besi pintu sel pernjara. Arif dilanda ketakutan luar biasa. Dia terus berjalan menyusuri lorong-lorong sel penjara. Dilihatnya para narapidana di Brazil posturnya besar-besar, kekar, dan berotot. Di sekujur tubuh mereka hampir dihiasi dengan tato-tato yang menyeramkan.

“Hey, pendatang baru, kemarilah. Kita bersenang-senang, hahaha.” Salah seorang berteriak mengolok-olok Arif.

“Orang mana kau, kok beda dengan kami. Nikmatilah hidupmu di penjara Brazil. Hahaha.”

Semua penghuni penjara tertawa. Sepertinya mereka akan mendapatkan santapan baru. Arif namanya. Dia mungkin akan menjadi bulan-bulanan bagi mereka. Arif tak habis pikir jalan hidupnya bisa tersesat di penjara Brazil. Di mana Leo, dialah biang kerok semua ini. Dia yang membuat Arif menderita seperti ini. Kalau saja nanti bertemu, pasti Arif akan menghabisi Leo.

Kamis, 22 September 2011

AVENTURA (Bagian 1)



Malam sudah larut, sebuah bus baru saja tiba di terminal bus Rio De Janiero. Hujan turun sangat deras saat itu. Kilatan cahaya halilintar diiringi gelegar suara gemuruh membuat malam itu semakin mencekam. Para penumpang satu persatu turun lalu segera meninggalkan terminal karena dijemput oleh kerabatnya. Sementara Arif masih berteduh di sebuah bangku kosong seorang diri.  Dia menggendong sebuah tas ransel besar. Di dalam terdapat, notebook, handphone, dan uang lima ratus dolar. Di sampingnya ada beberapa orang sedang bermain kartu. Mereka sesekali melirik ke arah Arif. Perasaannya semakin tak nyaman saja, jangan-jangan sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. Arif menghubungi temannya bernama Leo yang sudah berjanji untuk menjemputnya di terminal Rio De Janiero, namun ternyata ponselnya tak aktif.

“Duh, kenapa HPnya gak aktif,” gerutunya.

Leo mengiming-iming pekerjaan kepada Arif. Entah pekerjaan apa masih belum terlalu jelas. Leo bercerita padanya  tentang kesuksesan dirinya di Brazil. Akhirnya Arif pun memberanikan diri pergi ke negeri samba ini.

“Duaaarrrrr”. Suara halilintar itu kembali menggelegar. Arif pun tergaget lalu menyebut asma Ilahi. Dia tak menyangka jadi begini urusannya. Apalagi Brazil terkenal dengan kriminalitasnya yang sangat tinggi. Warga Brazil tidak begitu menaati aturan-aturan negaranya karena memang tingkat kemakmuran rakyatnya masih rendah. Arif mencoba kembali menghubungi temannya namun kembali gagal. Dia kebingungan, ke mana harus pergi. Padahal baru pertama kali dia pergi ke negara ini. Ada beberapa orang bertubuh besar melewatinya. Mereka memandangnya sinis. Mungkin karena wajah Arif agak asing bagi warga Brazil. Terlihat dari kejauhan mereka membawa kayu-kayu balok, batu-batu besar dan ada pula yang membawa senjata tajam. Arif pun semakin gelisah.

Selasa, 20 September 2011

DO’A BERSAMA LINTAS AGAMA; TREN SINKRETISME MODERN

Do’a bersama lintas agama sudah menjadi tren akhir-akhir ini. Biasanya hal ini dilakukan sebagai respon atas suatu peristiwa besar yang terjadi. Do’a bersama semacam ini dihadiri oleh berbagai pemeluk agama yang berbeda, ada dari pihak Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lainnya. Lalu masing-masing tokoh agama tersebut berdo’a kemudian diaminkan oleh orang-orang di sekitarnya yang memiliki keyakinan berbeda itu. Berikut ini salah satu acara do’a bersama lintas agama yang diadakan di Kota Semarang.


“Untuk menjaga situasi di Kota Semarang tetap kondusif dan tidak terprovokasi paska kerusuhan di Temanggung, tokoh lintas agama di Kota Semarang menggelar doa bersama, Rabu (9/2). Doa bersama yang dipimpin perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang H Multazam Ahmad itu berlangsung di Wisma Kurnia Gereja Hati Kudus Yesus Jalan Kokrosono Tanah Mas Semarang.

Doa bersama yang berlangsung khidmad itu diikuti Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengan KH Muhammad Adnan, Perwakilan agama Budha, Pandita Henry Basuki, Perwakilan agama Hindu Romangsi, Ketua Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang Tedi Kholiludin dan beberapa pendeta di Kota Semarang. Saat melakukan doa bersama para pemuka agama saling bergandengan tangan satu dengan yang lainnya.”[1]

Minggu, 18 September 2011

HUMANISME SEKULAR; MERENDAHKAN TUHAN, MENUHANKAN MANUSIA (Bagian Ketiga dari Seri Kajian “Tren Syirik Modern”)

Humanisme sekular merupakan suatu ideologi yang menempatkan manusia ke posisi setinggi-tingginya. Ia hendak memuliakan kepentingan manusia, mengalahkan kepentingan apapun. Implikasi dari paham ini, segala apa yang mengganggu dan merugikan kebebasan manusia, kepentingan manusia, selera manusia, harus dipinggirkan. Termasuk hak Tuhan untuk mencampuri dan mengatur urusan manusia, juga harus ditolak. Tegasnya, humanisme sekular hendak merendahkan Tuhan dan menuhankan manusia.


Untuk memahami humanisme, perlu diketahui asal mula istilah “humanisme” itu sendiri. Kata ini telah mengalami proses penafsiran dan penurunan kata yang cukup panjang, yang bisa ditelusuri sampai pada awal zaman Renaissance di akhir abad ke empat belas dan ke lima belas. Ada tiga istilah, yang berkaitan satu sama lain, yang perlu dipahami untuk memahami proses tersebut. Pertama, kata “humanismus”, diciptakan pada tahun 1808 oleh ahli pendidikan Jerman, F.J. Neithammer, untuk menunjuk pada tekanan pengajaran yang diberikan pada karya-karya klasik berbahasa Latin dan Yunani di sekolah-sekolah menengah yang dilawankan dengan tuntutan yang semakin meluas terhadap pendidikan yang lebih bersifat praktis dan berorientasi pada il mu pengetahuan dan sains. Kedua, “humanista”, yang diciptakan pada puncak kejayaan zaman Renaissance untuk menunjuk pada para profesor humanisme di universitas-universitas Italia. Kata “humanista” sendiri diturunkan dari sebuah istilah yang lebih tua lagi, ini istilah ketiga, yakni “humanities” atau “studia humanitatis”, yang dipakai untuk menunjuk untuk pendidikan liberal arts (seni liberal) dengan menggunakan karya-karya pengarang Romawi klasik seperti Cicero dan Gellius.[1]

DETIK (Puisi)

Detik jam terus berdetak.


Berputar dan berputar lagi

Satu menit, satu jam, satu hari

Lenyap sudah hari ini

Sabtu, 17 September 2011

BOLA LIAR SEKULARISASI

Pada awalnya, sekularisasi hanya melanda pada dimensi Negara, politik dan agama. Agama dan negara dinilai sebagai sesuatu yang dikotomis, bahkan saling konfrontasi. Urusan Negara dan politik diserahkan sepenuhnya kepada penguasa politik, alias Gereja yang dipimpin oleh para Pastor. Sedangkan agama dibatasi pada ruang lingkup ritual dan spiritual. Tidak ada satu hubungan yang harmonis di antara keduanya.

Pada masa selanjutnya, Sekularisasi mulai melanda ke berbagai dimensi kehidupan. Selain Negara dan politik, sekularisasi sudah merambah ke arah Sains, pendidikan, ekonomi, kebudayaan, bahkan Psikologi. Hampir semua dimensi kehidupan tak luput dari sengatan sekularisasi. Parahnya, Negeri-negeri muslim yang menjadi korban berikutnya.

Satu contoh adalah sains yang telah dipelajari oleh berbagai kalangan. Disadari atau tidak, sains modern telah hilang dari segi Transendennya. Hal ini tidak lepas dari sejarah sains Barat yang kelam. Pada masa itu, keotoritaran gereja telah memberangus seluruh hasililmu pengetahuan. Para ilmuwan ditindak secara tegas, bahkan kejam. Terutama sekali yang bertentangan dengan doktrin gereja. Pada akhirnya, terdapat trauma dan dendam kesumat dalam diri para ilmuwan sains terhadap doktrin gereja dan jajarannya. Maka, ketika sains mulai muncul, lalu mendominasi, pihak utama yang harus disingkirkan adalah gereja, selanjutnya agama secara keseluruhan. Agama hanya akan menjadi parasit yang mengganggu berkembangnya sains. Sehingga inilah yang dinamakan dengan sekularisasi sains, kosong dari nilai-nilai transendental.

Selasa, 13 September 2011

PLURALISME AGAMA; MEMBONGKAR MONOTHEISME ISLAM (Bagian Kedua dari Seri Kajian "Tren Syirik Modern")

Monotheisme atau tauhid adalah prinsip baku dalam Islam. Ia adalah pilar pengakuan terhadap keesaan Allah SWT. Seseorang tidak bisa lagi disebut orang Islam jika ketauhidan sudah menghilang dari dirinya. Akhir-akhir ini, umat Islam sedang menghadapi ‘teror’ sebuah ideologi yang berupaya membongkar bangunan tauhid yang sudah berdiri kokoh selama ini. Ia adalah pluralisme agama, yakni sebuah ideologi impor produk Barat yang membawa misi penghancuran terhadap sendi-sendi ketauhidan.

Maka dalam pembahasan ini penulis akan mengangkat tema kontoversial ini agar bisa ditelaah secara kritis. Dalam perspektif Barat sendiri, pluralisme agama memiliki sejumlah makna yang khas. Pluralisme agama berarti inklusivisme agama (religious inclusivism) yakni suatu pandangan alam (worldview) yang mengatakan bahwa sebuah agama bukanlah satu-satunya yang benar dan menjadi sumber eksklusif kebenaran. Dengan demikian setidaknya ada beberapa kebenaran dan nilai-nilai kebenaran berada pada agama lain.[1] Ada yang mengartikan toleransi agama (religious tolerance) yakni kondisi ko-eksistensi yang harmonis antara penganut agama yang berbeda atau sekte-sekte agama.

DERITA BOCAH PINGGIRAN

Yanto, seorang bocah jalanan, duduk di trotoar jalan raya. Bajunya terlihat sangat kotor dan berdebu. Sedangkan raut mukanya terlihat kucel dan bercucuran keringat. Dia sedang menunggu lewatnya bus kota. Dia pegang perutnya karena menahan rasa sakit yang luar biasa.

Sebuah bus metro mini terlihat melintas. Yanto berlari mengejar bus tersebut. Namun sayang dia kalah cepat, karena bus melaju sangat kencang. Dia hampir saja ditabrak mobil mikrolet yang berada di belakangnya.

“Woy, mau mati lu?!” teriak seorang sopir mikrolet.

Yanto kembali menunggu di trotoar. Dia terlihat sangat letih. Berkali-kali dia mengusap keringat yang membasahi wajahnya. Lalu dia melihat kembali sebuah metro mini datang menghampirinya. Dia pun tak menyia-nyiakan lagi. Yanto berlari sekuat tenaga ke tengah jalan untuk mengejar bis tersebut. Akhirnya dia berhasil.

Senin, 12 September 2011

FENOMENA KESYIRIKAN; TEMPO DULU DAN KINI (Bagian Pertama dari Seri Kajian "Tren Syirik Modern"))

Ibarat tsunami yang meluluh-lantahkan semua yang ada di muka bumi. Seperti luapan panas erupsi gunung Merapi yang membumi-hanguskan alam di sekitarnya. Bak virus ganas yang memusnahkan semua sel-sel tubuh manusia. Itulah syirik, ia dapat mengundang murka Allah SWT, menanggung beban dosa terbesar, menggugurkan seluruh amal kebaikan, dan disiksa dalam neraka yang dahsyat nan abadi. Sungguh mengerikan dampak negatif dari perbuatan syirik.

Tempo dulu, kesyirikan identik dengan penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh. Seribu tahun lamanya Nabi Nuh AS mengajak umatnya untuk mengesakan Allah SWT, namun penyimpangan itu tak juga kunjung hilang. Sebaliknya justru mendapat perlawanan keras dari kaumnya, termasuk anaknya sendiri bernama Kan’an. Lalu Nabi Nuh AS memohon kepada Allah SWT untuk memusnahkan kaum yang ingkar itu. Datanglah bencana banjir besar yang menghancurkan semuanya, bahkan orang-orang yang berlindung di atas gunung sekalipun tenggelam dan musnah.

Kamis, 23 Juni 2011

RAMADHAN, COMING SOON



Tahukan Anda? ‘Kado dari langit’ akan segera datang. Kado itu bukan kado biasa. Kado itu lebih dari sekedar kado ulang tahun. Kado itu juga tidak akan datang tiap hari, tiap minggu, atau pun tiap bulan. Tapi kado itu akan datang sekali dalam setahun. Kado itu amat spesial. Siapakah yang akan memberikan kado itu? Dia bukan sembarang pemberi, Dia juga bukan manusia, tapi Dia adalah Allah ‘Azza Wa Jalla, Sang Pencipta alam semesta, Sang Penguasa jagad raya.

Lalu, apa isi kado yang akan diberikan Allah kepada hamba-hambaNya itu? Kado spesial itu adalah Ramadhan al-Mubarak, bulan yang berlimpah keberkahan, penuh ampunan dan bertabur pahala. Ia tak lama lagi akan segera datang, coming soon, insya Allah. Namun kado itu tidak diberikan secara cuma-cuma. Tidak pula kepada sembarang orang. Karena Allah SWT akan memberikan kado spesial itu untuk orang-orang yang spesial pula. Dia hanya akan memberikan kado itu bagi orang-orang yang bermujahadah (sungguh-sungguh) dalam mengoptimalkan waktu dan amal di bulan Ramadhan.

Minggu, 05 Juni 2011

MEREKA YANG BERGERILYA DI MALAM HARI


Dari Abu Hamzah Ats-Tsimali, ia berkata, “Salah satu kebiasaan Ali bin Husain adalah memikul sekantong roti di malam hari, lalu ia mensedekahkannya, ia berkata, “Sesungguhnya, sedekah secara diam-diam dapat memadamkan kemarahan Allah.”


Banyak orang yang baru mengetahui kebaikan Ali bin Husain ini setelah ia meninggal dunia. Hal ini pernah disampaikan oleh Muhammad bin Ishaq, ia berkata, “Dahulu, penduduk Madinah hidup dan tidak tahu dari mana mereka mendapatkan jatah penghidupan. Ketika Ali bin Husain meninggal dunia mereka kehilangan apa yang biasanya mereka terima di malam hari.

Hal senada juga juga pernah dituturkan oleh Amru bin Tsabit, ia berkata, “ Ketika Ali bin Husain meninggal dunia, orang-orang memandikannya dan melihat ada bekas kehitam-hitaman di punggungnya. Mereka bertanya-tanya, bekas apakah ini? Maka, ada sebagian yang menjawab, “itu bekas dia memikul kantong gandum yang ia pikul di malam hari untuk diberikan kepada orang-orang fakir Madinah.” (Lihat Abu Hudzaifah Ath-Thalibi, Tips Begadang Syar’i, 2010)

Rabu, 04 Mei 2011

WASPADAI AKSI KRIMINAL ALA NII KW9

Negara Islam Indonesia Komando Wilayah 9 (NII KW 9) sudah menodai ajaran Islam. Betapa tidak, kelompok sempalan itu menulis kata ‘Islam’ dalam nama organisasinya, namun ajarannya sangat jauh menyimpang dari Islam. Mereka menghalalkan cara haram dalam merekrut anggotanya, seperti penculikan, penipuan, pemerasan dan sejumlah aksi kriminal lainnya.


AN, 30 tahun, mantan pengikut NII KW9, adalah korban pencucian otak oleh NII KW9. AN mengaku dicuci otak oleh tiga mubalig NII KW9. Di ruangan cuci otak itu, salah seorang mubalig menggambar di papan bahwa Indonesia itu diibaratkan Mekkah dan NII itu adalah Madinah. Oleh karena itu, untuk menjadi Islam yang benar, harus hijrah dari Indonesia ke NII.

Sabtu, 16 April 2011

MEMANDANG HAM, AHMADIYAH DAN ISLAM SECARA PPROPORSIONAL



DUHAM (Dokumen Universal Hak Asasi Manusia) adalah piagam yang telah disahkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang telah disepakati oleh seluruh negara yang tergabung dalam organisasi internasional ini. Dari mulai negara-negara maju sampai negara-negara berkembang. Semuanya harus taat dan mematuhi semua undang-undang yang dibuat PBB. Walaupun pada kenyataannya terdapat diskriminasi, ada negara yang diuntungkan dan ada juga yang dirugikan.

Secara universal, undang-undang di dalam HAM bertujuan mulia, yaitu memperjuangkan hak dasar manusia untuk dapat hidup merdeka yang disandarkan pada standar nilai dan otoritas, tanpa adanya intimidasi dari siapa pun. Ini adalah sesuatu yang sangat baik dan perlu didukung, karena tidak ada satu orang pun yang ingin ditindas, dipaksa, dan berada di bawah intimidasi orang lain. Dalam hal ini, HAM adalah suatu perangkat hukum yang melindungi hak-hak asasi manusia yang patut diperhatikan.

Secara normatif, HAM perlu kita dukung untuk melindungi setiap individu manusia, akan tetapi secara tindak praktis sering kali disalah tafsirkan dan disalahgunakan. HAM hanya menjadi topeng untuk melakukan hal-hal yang justru melanggar HAM. HAM hanya menjadi legitimasi dan legalitas ketika seseorang telah melakukan tindakan negatif. Oleh karena itu, kita harus proporsional dalam memposisikan HAM. Jangan terlalu condong ke kiri dan condong ke kanan, sehingga yang terjadi adalah berat sebelah.